Dalam sejarah perkembangan thrash
metal, kawasan yang bernama Bay Area di San Francisco Amerika Serikat
tentu tidak asing lagi dalam melahirkan legend thrash metal seperti
Metallica, Megadeth, Sacred Reich, Exodus maupun Testament. Tetapi
pada tahun 1982 di Bay Area muncul sekumpulan musisi dimana seluruh
personilnya merupakan imigran dari Filipina dan semuanya merupakan
sepupu yang mencoba mencari peruntungan di Amerika, mereka adalah
Death Angel.
Pada saat berdiri pada tahun 1982, band yang
beranggotakan Dennis Pepa (bass, vocal), Robert Cavestany (guitar),
Gus Pepa (guitar) dan Andy Galeon (drums) memakai nama Dark Fury.
Seakan tidak cocok untuk nama band, akhirnya Robert Cavestany dan
Dennis Pepa mengganti dengan nama Death Angel setelah berkunjung ke
salah satu toko buku yang ada di Bay Area.
Tahun 1983, Death Angel
merilis demo pertama yang bertitel Heavy Metal Insanity dan
diproduseri oleh Matt Wallace. Dalam demo tersebut mereka sangat
terinspirasi oleh Iron Maiden dan Tygers Of Pan Tang.
Mark
Osegueda yang berperan sebagai crew dan merupakan sepupu dari empat
personil Death Angel, di tahun 1984 direkrut sebagai vocalist sekaligus
frontman. Masih ditahun yang sama tepatnya bulan April, Death Angel
mendapatkan kesempatan untuk membuka konsernya Megadeth, dimana saat
itu Megadeth masih diperkuat oleh Kerry King (Slayer) sebagai second
guitarist.
Untuk membuktikan eksistensi dalam kancah thrash metal
Bay Area, mereka sering bermain dalam event underground dan klub metal
yang ada di San Francisco. Selain itu, merekapun banyak menulis lagu
sebagai persiapan untuk merilis debut album. Pada tahun 1986, Death
Angel kembali merilis demo yang beritel Kill As One dan diproduseri
oleh Kirk Hammett (Metalica guitarist). Dengan dirilisnya demo
tersebut, Death Angel semakin berkibar dikalangan Underground. Bahkan
saat mereka bermain di Los Angeles maupun New York, ternyata
orang-orang yang menyaksikan konser tersebut banyak yang ikut bernyanyi
bersama Death Angel.
Kesuksesan demo Kill As One menarik
minat Enigma Records untuk mengontrak mereka dalam perilisan debut
album. Berkat kegigihan Davy Vain sebagai produser, debut album yang
bertitel The Ultra Violence resmi dirilis tanggal 15 Juni 1987. Hal
yang unik dari personil Death Angel saat debut album dirilis ternyata
usia mereka rata-rata dibawah 20 tahun, bahkan Andy Galeon sang
drummer merupakan personil termuda yaitu 14 tahun. Tanpa mempromosikan
di MTV, The Ultra Violence berhasil terjual sebanyak 40.000 keping.
Setahun
kemudian tepatnya Maret 1988, masih diproduseri oleh Davy Vain dengan
label Enigma Records, Death Angel merilis album kedua yang bertitel
Frolic Through The Park. Dalam album tersebut Death Angel memasukan
unsur groovy kedalam thrash metal, selain itu single andalan Why You Do
This menjadi salah satu lagu dalam soundtrack film The Exorcist.
Tahun 1990, Bored dijadikan soundtrack dalam film Leatherface : The
Texas Chainsaw Massacre III. Berkat kesuksesan Frolic Through The
Park, Death Angel bisa melakukan tur dunia bahkan hingga ke Jepang.
Kehadiran
dan Kesuksesan Death Angel dalam kancah thrash metal dunia sudah
tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Geffen Records yang sukses
menangani Guns N’ Roses tertarik mengontrak Death Angel untuk merilis
album ketiga. Dengan tangan dingin Max Norman sebagai produser yang
sukses memproduseri Ozzy Osbourne dan Megadeth, Death Angel merilis
Act III tahun 1990. Walaupun masih memprlihatkan thrash metal yang
sangat kental, album ini sangat variatif dibandingkan dua album
sebelumnya. Mereka berhasil memasukan unsur funky, heavy metal dan
klasik. Clean vocal Mark Osegueda sangat memperkuat karakter lagu yang
dibawakan Death Angel dalam album Act III.
Dua single andalan
dari album Act III yaitu Seemingly Endless Time dan A Room With A
View yang merupakan ciptaan Robert Cavestany berhasil masuk kedalam
MTV Headbanger’s Ball, dua lagu tersebut merupakan satu terobosan
Death Angel yang sebelumnya sulit dilakukan dalam dua album
sebelumnya.
Setelah kontraknya Death Angel dari Enigma Records
dpindahkan ke Geffen, ternyata tahun 1990 Enigma secara ilegal merilis
album livenya Death Angel saat konser di Paradiso Amsterdam Belanda
yang bertitel Fall From Grace. Album live yang menampilakan lagu-lagu
dari The Ultra Violence dan Frolic Through The Park dirilis tanpa ada
masukan dan konfirmasi dari personil Death Angel. Semua personil
Death Angel mengetahui album tersebut dirilis setelah mengunjungi
sebuah toko kaset di Tuscon Arizona. Yang lebih fatal lagi, album live
tersebut didistribusikan oleh Capitol Records.
Untuk promo tur
Act III, Death Angel berhasil menjual habis tiket pertunjukan di
Warfield Theater San Francisco, The Ritz di New York, dan Hammersmith
Odeon Inggris. Akhir 1990, Death Angel direncanakan akan tampil
sebagai opening act dalam Clash Of The Titans Tour yang menampilkan
Megadeth, Anthrax, Suicidal Tendencies dan Slayer. Sangat disayangkan
Death Angel tidak bisa tampil dan akhirnya digantikan oleh Alice in
Chains.
Pada akhir 1990, drummer Andy Galeon mengalami
kecelakaan saat mengemudi dari Arizona menuju pertujukan di Las Vegas.
Akibat dari kecelakaan tersebut ia harus istirahat selama satu tahun.
Setelah kecelakaan tersebut, Geffen Records selaku manajer band
memaksa Death Angel untuk mencari additional drummer dan melakukan
sisa tur yang telah dirancang. Karena ketidakcocokan drummer pengganti
saat konser di Jepang, Geffen Records akhirnya memutuskan kontrak
dengan Death Angel.
Musim panas 1991 setelah Andy Galeon pulih
tanpa Mark Osegueda, personil Death Angel yang tersisa meneruskan
karir bermusik dengan nama The Organization. Band ini cenderung
memainkan style funk, alternative rock dan heavy metal. Robert
Cavestany yang berperan sebagai guitaris, dalam band ini merangkap
juga sebagai vocalist. The Organization melakukan tur Amerika dan
Eropa, dan berkesempatan menjadi band pembuka Motorhead dan Fight
(band Rob Halfordnya Judas Priest).
Tahun 1998, Mark Osegueda
kembali bergabung dengan Robert Cavestany dan Andy Galeon untuk
membentuk band baru yang bernama Swarm. Meskipun secara konsep band ini
tidak komersil, namun pada intinya kembali memotivasi untuk
mengibarkan Death Angel.
Agustus 2011, Death Angel resmi
mengadakan reuni dalam event Thrash Of The Titans yang bertujuan
mengadakan penggalangan dana untuk Chuck Billy (Testament) yang
terserang kanker tanpa dihadiri oleh Gus Pepa (guitar). Atas saran
Cavestany dan berkat dukungan Gus Pepa, Ted Aguilar dari Scarecrow
resmi menjadi rhythm guitarist Death Angel. Dengan hadirnya kemabli
Death Angel dalam scene metal Bay Area, mereka mendapatkan respon
positif dan tampil di beberapa event San Francisco juga tampil dalam
tur Eropa walaupun tanpa kehadiran album baru. Merekapun berpartisipasi
dalam Wacken Open Air 2004 di Jerman tepatnya tanggal 7 Agustus
bersama Anthrax, Cannibal Corpse, Helloween, Saxon, Children Of Bodom,
Bal-Sagoth, Nevermore, Unleshed dan Satyricon.
Selama 14
tahun Death Angel tidak merilis album, 4 Mei 2004 mereka merilis album
keempat yang bertitel The Art Of Dying, diproduseri oleh Brian Joseph
Dobbs dan dirilis oleh Nuclear Blast Records. Album ini mencapai # 50
di chart Billboard Top Album Independent pada tahun 2004. Robert
Cavestany menjelaskan bahwa album ini idenya berasal dari Andy Galeon
setelah melihat wawancara Bruce Lee yang menjelaskan filosofi Kitab
Tibet Of The Death. Tema yang ingin disampaikan dalam The Art Of Dying
yaitu seni kematian. Sementara itu konsep yang mereka tawarkan dalam
album ini masih dalam koridor thrash metal namun lebih heavy.
April
2007, Death Angel tampil di Seventh Pulp Summer Slam Filipina.
Selanjutnya mereka menggarap album kelima di studio milik Dave Grohl
yaitu Studio 606 di Northridge California. Masih dibawah label Nuclear
Blast, 26 Februari 2008 merilis album Killing Seasons dengan produser
Nick Raskulinecz. Salah satu track dala album ini yaitu Dethroned masuk
kedalam Headbanger’s Blog pada tanggal 17 April 2008.
28 Oktober
2008 di Grand San Francisco adalah Show terakhir Death Angel bersama
salah satu pendiri band sekaligus bassist yaitu Dennis Pepa. Untuk
sementara Sammy Diosdado dari Rock And Roll Outfit All Time Highs
direkrut sebagai additional bassist. 4 bulan kemudian, Andy Galeon
hengkang dari Death Angel dan posisinya digantikan oleh Will Carroll
dari Scarecrow. Dengan hadirnya Will Carroll, boleh dikatakan untuk
pertama kalinya personil bule bergabung dengan Death Angel. Selain Will,
personil bule dari Scarecrow yaitu Damien Sisson bergabung dengan
Death Angel menggantikan Dennis Pepa.
Album keenam Relentless
Retribution resmi dirilis tanggal 14 September 2010, diproduseri oleh
Jason Suecof (yang pernah menggarap Trivium, The Black Dahlia Murder,
Whitechapel, All That Remains dan Devildriver) dan dirilis oleh Nuclear
Blast Records. Secara konsep album ini merupakan penggabungan dari
lima album sebelumnya walaupun tempo heavy dan speed sangat diutamakan.
Selain itu album ini terdengar sangat bertenaga.
keren,thanks infonya \m/ @dimas deathcore => fb/twitter
ReplyDeleteOke..
ReplyDelete